
Salah satu tujuan Begawan adalah beralih ke keberlanjutan dengan menggunakan praktik pertanian regeneratif yang memulihkan kesehatan tanah. Melalui praktik pertanian kami ini, kami fokus ke pemulihan dari tanah sawah, menghentikan penggunaan agrokimia dengan membuat pupuk, pestisida, dan herbisida yang alami, dan memurnikan air Subak ketika memasuki ladang.
Begawan di Festival BALI UNIK
Pada 8 November, Begawan berpartisipasi dalam Festival BALI UNIK yang diadakan oleh Further East, di The Legian, Seminyak. Kami berkesempatan untuk memperkenalkan tiga program Begawan – pertanian regeneratif, konservasi Jalak Bali yang terancam punah, dan pendidikan untuk anak-anak setempat secara gratis – kepada khalayak luas.

Penampilan Begawan
Melalui display produk yang menarik, pengunjung festival dapat mempelajari tentang budidaya padi yang merupakan warisan leluhur berbasis komunitas. Konsep pertanian regeneratif, pertanian kebun permakultur, sejarah sistem Subak di Bali, dan pentingnya praktik pertanian dalam kehidupan masyarakat Bali yang mencakup sosial, budaya, dan kepercayaan.

Barang menarik lainnya ditampilkan dari tema Lebah dan Kupu-Kupu, siswa membuat lilin dari lebah madu yang dibuat ketika belajar mengenai konservasi. Aktivitas pendidikan kami mencerminkan usaha menyeluruh kami untuk menyediakan kesempatan mendapatkan pendidikan berkualitas untuk anak-anak setempat sehingga dapat memutus rantai kemiskinan di daerah pedesaan Bali.
Banyak pengunjung yang tertarik pada inisiatif yang telah lama terbentuk oleh Begawan dalam mengkonservasi maskot Bali yaitu Jalak Bali yang terancam punah. Salah satu tujuan Begawan untuk memastikan kelestarian dari burung ini, membiakkan dan melepaskan mereka di desa kami, dengan perlindungan dari masyarakat setempat. Kami menyambut tamu yang antusias untuk datang dan belajar mengenai konservasi Jalak Bali dan mendukung aktivitas kami dengan mendatangi Pusat Pembiakan dan Pelepasan di Banjar Begawan, Melinggih Kelod, North of Ubud
Beras Mansur Warisan Bali dalam karung goni dan berbagai peralatan pertanian tradisional menjadi dekorasi yang menarik perhatian pengunjung. Beras Mansur, satu dari ratusan variasi Beras Warisan Bali yang hampir punah, masih dapat bertahan. Kami membudidayakan beras Mansur sebagai komitmen untuk menghargai produk pangan warisan lokal serta menjaga dan melestarikan keanekaragaman pangan tanpa merusak lingkungan di Bali.
Panen Beras Mansur Begawan Selanjutnya
Para tamu juga mengetahui tentang panen Beras Mansur Warisan Bali kami berikutnya, yang dijadwalkan pada akhir Desember 2022. Dari sawah masyarakat setempat kami yang berjumlah sekitar 1 hektar, kami mengharapkan sekitar 2 ton beras untuk dipanen dan kemudian digiling, siap untuk didistribusikan. (Dhamar & Sintia)