Drag

Ekonomi sirkular tidak mungkin terjadi tanpa sistem pengelolaan limbah sirkular. Dengan pengelolaan limbah yang baik, kita menutup lingkaran ekonomi linier yang mengambil dan kemudian menghasilkan sampah yang berbahaya bagi lingkungan. Kita harus menggunakan kembali dan mendaur ulang sebanyak mungkin limbah agar dapat masuk kembali ke dalam ekosistem ekonomi daripada hanya berserakan di TPA atau mengotori lingkungan. Dengan demikian, mengelola limbah dengan benar sangat penting untuk mengurangi polusi dan menyediakan lingkungan yang sehat. Berbagai skema untuk mengelola dan membuang limbah harus diatur dengan hati-hati agar tidak menambah kerusakan alam.

Solusi Bag-Log Tidak Produktif 

Pada Juni, 6 siswa Begawan mendirikan Pondok Jamur Begawan: usaha kecil yang membudidayakan, merawat, dan menjual jamur tiram ke pembeli setempat. Sejak saat itu, mereka telah memanen sekitar 30 kg jamur dari 150 bag-log (media tanam). Bag-log ini disimpan dengan aman di rumah budidaya jamur di sebelah Pusat Belajar Begawan.

Pada November, 150 bag-log sudah tidak produktif lagi. Hal ini tidak mengherankan karena bag-log hanya akan produktif dalam 4 sampai 5 bulan. Setelah jangka waktu tersebut, harus diganti dengan bag-log baru. Maka, anggota Pondok Jamur Begawan mulai memikirkan apa yang harus dilakukan dengan limbah bag-log tersebut. Limbah bag-log yang tidak dikelola dapat mencemari lingkungan dan menjadi sumber pencemar yang menyebabkan gagalnya budidaya jamur di masa mendatang.

Terbiasa dengan tidak membuang sampah sembarangan dan ramah terhadap lingkungan, anggota Pondok Jamur Begawan mencoba mengubah sampah bag-log yang tidak produktif menjadi kompos yang sehat untuk tanaman. Mereka mencari informasi cara melakukannya di internet dan membaca artikel penelitian yang membahas tentang bahan, alat, dan cara membuatnya. Mereka mendiskusikan dan mengikuti artikel penelitian ini.

Para Siswa secara Aktif Mengubah Limbah menjadi Kompos yang Sehat

Pertama-tama, para siswa memisahkan bag-log dari plastiknya dan menghaluskannya menjadi partikel yang lebih kecil. Kemudian, mereka menimbangnya dan dan mendapatkan berat limbah bag-log mereka adalah 50 kg. Selanjutnya, mereka menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dan menyesuaikan proporsi masing-masing bahan sesuai dengan berat limbah bag-log. Bahan-bahannya meliputi 20 kg kotoran sapi, 70 ml EM4 (dilarutkan dalam 2 liter air), 2 kg bekatul, 50 gram gula aren (dilarutkan dalam 2 liter air), dan air secukupnya. Mereka mencampur semua bahan dan kemudian menutupinya dengan terpal. Proses pengomposan akan memakan waktu kurang lebih 4 minggu.

Setiap minggu sejak saat itu, para siswa mengecek suhu kompos, menambahkan air ke dalam kompos, dan memiringkan kompos. Tindakan tersebut masing-masing berfungsi untuk memantau kehidupan mikroorganisme di dalam kompos, mengganti air yang menguap, dan mempercepat penyebaran mikroorganisme di dalam kompos. Selain itu, mereka juga mengamati perubahan warna, suhu, dan tekstur kompos setiap minggunya. (Irham)

× Welcome to Begawan. How may we assist you?