Dari Rajawali Hingga Kereta Cepat: Bagaimana Alam Menginspirasi Desain Transportasi

Sepanjang sejarah, dunia alam telah menginspirasi desain transportasi yang paling mengesankan, dengan mengambil bentuk dan perilaku adaptif yang telah berevolusi selama jutaan tahun. Mulai dari garis yang elegan dari lumba-lumba yang menginspirasi bentuk kapal selam hingga lift yang dihasilkan oleh sayap burung mempengaruhi desain pesawat, manusia selalu melihat ke alam untuk mencari solusi dari masalah mereka. Penelitian terhadap alam ini memberikan sumber daya berharga yang dapat dimanfaatkan untuk inovasi dan pemecahan masalah, membantu kita menciptakan solusi transportasi yang lebih efisien dan efektif.

Mempelajari Konsep Biomimikri dalam Transportasi

Belakangan ini, Pejuang Lingkungan di Pusat Belajar Begawan belajar tentang konsep biomimikri yang menarik dan bagaimana dapat diterapkan untuk memecahkan masalah manusia. Mereka sangat antusias untuk mengeksplorasi dunia transportasi dan mengeksplorasi bagaimana dunia alam telah mempengaruhi desain mesin-mesin yang paling mengesankan.

Para siswa memulai kegiatan pembelajaran mereka dengan menyelesaikan tiga teka-teki hewan yang memberikan petunjuk tentang kendaraan transportasi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Mereka bersenang-senang menebak metode transportasi yang terinspirasi oleh seekor burung hantu, seekor penguin, dan seekor rajawali. Ada yang mengira itu adalah kapal selam, sementara yang lain menebak pesawat, kereta api, atau bahkan drone! Semua siswa mempresentasikan alasan mereka dengan percaya diri!

Desain Shinkansen

Saat kegiatan berlanjut, siswa-siswa belajar tentang desain luar biasa dari kereta cepat Jepang, Shinkansen, dan bagaimana desainnya terinspirasi oleh rajawali, burung hantu, dan penguin. Para siswa kagum dengan fakta tentang desain kereta, seperti bagaimana bagian depannya didesain ulang untuk meniru bentuk paruh rajawali, yang mengurangi kebisingan saat melewati terowongan. Pantograf, yang menghubungkan kereta ke sumber daya listriknya, juga didesain ulang menyerupai sayap burung hantu, sehingga menghasilkan suara lebih halus saat melewati pemukiman penduduk yang berada dekat dengan jalur kereta. Terakhir, rangka penyangga pantograf diubah bentuknya seperti tubuh penguin untuk menurunkan hambatan angin, sehingga membuat kereta menjadi lebih cepat!

Membangun Model dan Kompetisi

Namun, siswa-siswa tidak hanya belajar tentang desain Shinkansen; mereka juga membuat model mereka sendiri menggunakan karton, roda Lego, kertas kokoru, pita ganda, dan lem karet. Secara tim, mereka bersaing dalam kompetisi balap kereta untuk melihat desain mana yang paling cepat dan lancar.

Para Pejuang Lingkungan di Pusat Belajar Begawan sangat senang belajar tentang biomimikri dan bagaimana hal tersebut telah memperkaya pengetahuan dan kesadaran mereka tentang desain transportasi. Siapa tahu desain-inovatif dan menarik apa yang akan mereka ciptakan selanjutnya? Kemungkinannya sangat luas ketika kita mengambil inspirasi dari dunia alam! (Irham)